Hipertensi dalam kehamilan

Defenisi: Tekanan darah ≥ 140/90mmHg
Insidens: ± 5%.
Klasifikasi:
1.Gestasional hipertensi (Transient Hipertensi).
2.PE.
3.Eklampsia.
4.Superimposed PE.
5.Chronic Hypertensi.

1. Gestasional Hipertensi
a. Batasan :
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg (dalam posisi duduk) & dalam 3 kali pengukuran, dengan spigmomanometer air raksa
Proteinuri (-)

b.Penatalaksanaan :
1. Kontrol setiap minggu: dilakukan pemeriksaan proteinuri setiap kali kontrol
2. Apabila proteinuri (-), 3 kali berturut-turut tiap minggu dan tekanan darah tetap, antihipertensi tidak diberikan.
3. Pemberian Roboransia seperi antenatal biasa.
4. Jika tekanan darah naik ≥ 160/100 mmHg tanpa diikuti proteinuri diberikan anti hipertensi nifedipin dan atau metildopa ( konsul ke ginjal hipertensi )

2. PE ringan
Batasan :
1. Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg dan < 160/100 mmHg
2. Proteinuri (+1 - +2 )
3. Usia kehamilan ≥ 20 minggu

Penatalaksanaan :
1. Perlu dilakukan pemeriksaan urine 24 jam untuk melihat volume urine
2. Pemeriksaan Creatinin urine, trombosit, LDH
3. Pemberian antihipertensià lihat di PE Berat
4. Pemberian antioksidan

• Kontrol tiap minggu ke PIH
• Pengamatan gerakan janin setiap hari.
• NST 1 x seminggu.
• Profil biofisik janin bila NST non reaktif.
• Evaluasi pertumbuhan janin per 3 – 4 minggu.
• USG doppler arteri umbilikalis bila memungkinkan.
• Untuk persalinan : Persalinan pervaginam jika tidak ada kontraindikasi obstetrik
– Terminasi kehamilan jika usia kehamilan ≥ 37 minggu
• Dilakukan rawat inap jika :
• Dijumpai tanda-tanda preeklampsia berat


PE Berat
Batasan :
1. Tekanan darah > 160/100 mmHg
2. Proteinuri ( > +2 )
3. Hamil > 20 minggu

Penatalaksanaan :

 Kehamilan < 37 minggu.
 Rawat Inap
 Pemberian anti kejang ( Sulfas Magnesikus )
◦ Loading Dose : 1. 4 gr SM 20 % diberikan bolus ± 10 menit
◦ Maintenance : 1 gr SM 40 %/ jam ( 6 gr / 15 cc dalam 500 cc RL, 28 tetes / menit )
◦ Posisi pasien kepala lebih ditinggikan.
 Pemberian anti hipertensi : Nifedipine(4-6x5mg) dan /atau metildopa(3x250mg)
 Pemeriksaan Laboratorium : Darah lengkap, ureum-kreatinin, panel HELLP Sindrom.
 Pemberian cairan infus : ( cairan elektrolit 2 L/24 jam )
 Cara persalinan : Pervaginam, kecuali ada kontraindikasi obstetri.
 Persalinan diselesaikan dalam waktu 24 jam.



Tindakan seksio sesarea dilakukan :
1. Ada indikasi obstetri
2. Gagal induksi / augmentasi persalinan

2. > 37 minggu
 Terminasi 4 jam setelah pemberian anti kejang.

 Pervaginam bila
 Bishop score > 5 : induksi dengan oksitosin drip.
Bishop score < 5 : pemasangan foley catether 6 – 8 jam.
Lanjutkan dengan oksitosin drip.
 Bila tidak dimungkinkan dilahirkan dalam 24 jam pervaginam à SC
 Sectio Caesar: Indikasi obstetri
 Bila penderita sudah inpartu. Perjalanan persalinan dapat diikuti sesuai dengan partograf WHO.

Konsultasi selama dirawat di RS dilakukan pada:
 Bagian penyakit dalam.
 Bagian anestesi.
 Bagian neurologi
 Bagian penyakit mata
 Bagian patologi klinik
 Bagian Anak

0 comments: