Parasetamol Tidak Perlu Pasca Imunisasi

Imunisasi merupakan hak anak paling dasar, terutama di Indonesia dimana terdapat berbagai macam bakteri dan virus yang siap menyerang buah hati kita. Imunisasi merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme tersebut. Karena itu, imunisasi pun menjadi santapan rutin anak Indonesia. Demikian juga konsumsi obat penurun panas untuk mencegah atau mengatasi demam yang muncul sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Pemberian parasetamol sebagai pencegah demam memang sering dilakukan oleh orangtua maupun dokter untuk mengurangi kekhawatiran orangtua terhadap timbulnya demam setelah imunisasi tersebut. Center for Disease Control and Prevention (CDC) pun menyebutkan bahwa hal ini bermanfaat terutama untuk anak yang memiliki risiko tinggi timbul kejang yang dicetuskan oleh demam tinggi.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 459 bayi di Republik Ceko dan dimuat dalam jurnal kedokteran Lancet edisi 17 Oktober 2009, menunjukkan bahwa pemberian parasetamol pada 24 jam pertama setelah imunisasi memang efektif mencegah demam tinggi pada anak. Hanya 42% anak dalam grup yang diberikan parasetamol yang mengalami demam > 38°C setelah imunisasi, dibandingkan dengan 66% pada grup yang tidak mendapatkan obat.

Namun, dari penelitian tersebut juga ditemukan hubungan antara pemberian parasetamol dengan kadar antibodi spesifik dalam darah beberapa vaksin, seperti HiB, DPT, Hepatitis B, polio, dan pneumokokus. Anak yang diberikan obat tersebut memiliki kadar antibodi pelindung yang lebih rendah dibandingkan dengan pada grup yang tidak mendapatkan obat. Kadar tersebut tetap rendah secara signifikan pada grup ini walaupun telah diberikan vaksinasi booster sewaktu anak berusia 12 – 15 bulan.

Berdasarkan 10 penelitian lain mengenai pemberian vaksin, ditemukan juga bukti-bukti pendukung bahwa penggunaan parasetamol untuk mencegah demam sebagai KIPI dapat menekan respon sistem imun. Namun, hal ini tidak berlaku untuk pemberian obat tersebut untuk mengatasi demam yang memang sudah timbul.

Memang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai relevansi klinis penemuan ini, ujar Profesor Roman Prymula, ketua penelitian ini. Namun, ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil penelitian ini, “pemberian parasetamol sebagai pengobatan profilaksis (pencegahan) setelah imunisasi sebaiknya tidak direkomendasikan lagi tanpa menimbang dengan seksama antara keuntungan serta risikonya.”

Dengan adanya penelitian ini, orangtua maupun dokter di Indonesia berpikir lebih seksama dalam memberikan parasetamol untuk mencegah demam sebagai KIPI pada anak. Sebaiknya obat tersebut hanya diberikan jika memang sudah muncul gejala demam. Orangtua pun tidak perlu khawatir karena demam merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik dan secara tidak langsung menunjukkan bahwa imunisasi yang dilakukan juga efektif sehingga merupakan reaksi yang wajar.

Alkohol Plus HIV Membuat Lupa Ingatan

Infeksi HIV dan kebiasaan minum alkohol dapat mengakibatkan gangguan daya ingat jangka pendek hingga dua kali lipat. Hal itu berdasarkan temuan penelitian baru.

Penelitian tersebut, diterbitkan dalam versi internet edisi perdana mengenai Alkoholisme: Clinical and Experimental Research, menemukan bahwa lebih dari separuh pasien HIV di klinik itu juga adalah peminum alkohol berat dan mereka tampak lebih bermasalah dengan daya ingat jangka pendek, sementara daya ingat jangka panjang tampak tidak terpengaruh.


“Hasil menunjukkan bahwa orang mampu menahan informasi untuk beberapa saat, yang memberi kesan bahwa tetap dapat mengingat informasi, sementara skor daya ingat secara segera adalah lebih rendah, memberi kesan bahwa kesulitan tersebut terkait dengan kemampuan untuk belajar, atau mengenali, informasi,” penulis penelitian Edith V. Sullivan, dosen fakultas psikiatrik dan ilmu pengetahuan perilaku di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford mengatakan dalam siaran pers yang diterbitkan oleh penerbit jurnal.

Ketidakmampuan untuk belajar dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang, termasuk rutinitas agar patuh pada pengobatan yang membantu melawan HIV, Sara Jo Nixon, dosen fakultas psikiatrik di Universitas Florida mengatakan dalam siaran pers yang sama. Strategi untuk menolong pasien tersebut perlu diterapkan, dia menambahkan.



Testosteron Mempengaruhi Perjalanan Karier Wanita

Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki kadar hormon laki-laki yang lebih tinggi akan mengalami lebih banyak risiko. Dalam studi ini, kadar testosteron lebih tinggi mungkin membuat beberapa wanita lebih cenderung memilih karir bidang keuangan yang berisiko tinggi.

Paola Sapienza, profesor di Kellog School of Management di Northwestern University mengatakan bahwa secara umum, perempuan lebih menghindari risiko daripada pria ketika datang untuk membuat keputusan finansial yang penting, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pilihan karir mereka. Sebagai contoh, dalam sampel mereka menetapkan, 36 persen mahasiswa MBA perempuan memilih karir keuangan risiko tinggi seperti perbankan investasi atau perdagangan, dibandingkan dengan 57 persen dari siswa laki-laki. Para penelit ingin menyelidiki apakah perbedaan gender ini berkaitan dengan testosteron, yang laki-laki, rata-rata, dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada wanita.

Untuk studi ini, Sapienza dan koleganya mengukur kadar testosteron dalam sampel air liur yang dikumpulkan dari sekitar 500 mahasiswa MBA di University of Chicago Booth School of Business. Para siswa juga ambil bagian dalam percobaan untuk menentukan hubungan antara kadar testosteron dan keengganan risiko.

Kadar testosteron yang lebih tinggi dikaitkan dengan selera risiko yang lebih besar pada wanita, tetapi tidak pada pria. Tapi pada wanita dan laki-laki dengan kadar testosteron yang serupa, tidak ada perbedaan gender dalam pengambilan risiko.

Para peneliti juga menemukan bahwa hubungan antara risiko penolakan dan testosteron memprediksi pilihan karier pasca kelulusan. Mereka yang memiliki kadar testosteron tinggi dan rendah penolakan risiko lebih cenderung masuk ke karier keuangan yang berisiko tinggi.

Rekan penulis studi, Dario Maestripieri, seorang profesor bidang comparative human development di University of Chicago menjelaskan bahwa ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa perbedaan gender dalam penghindaran risiko keuangan memiliki dasar biologis, dan perbedaan dalam kadar testosteron antara individu dapat mempengaruhi aspek-aspek penting dari perilaku ekonomi dan keputusan-keputusan karier. Efek testosteron pada penghindaran risiko, paling kuat untuk individu dengan kadar testosteron rendah atau menengah, mirip dengan apa yang telah ditampilkan untuk efek testosteron pada kognisi spasial.




Cara Merawat Vagina Setelah Melahirkan

Vagina punya mekanisme pembersihan sendiri dengan mengandalkan koloni bakteri normal yang menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam dan di sekitarnya. Keseimbangan bisa terganggu kalau pemiliknya jorok.

Penggunaan celana basah atau celana dalam terlalu ketat, misalnya, dapat mengganggu keseimbangan itu. Dalam keadaan tertentu, perawatan vagina tidak cukup hanya membersihkan bagian luar. Bagian dalam pun perlu dikuras.

Ada beberapa cara yang biasa dilakukan dalam merawat V vagina organ reproduksi wanita. Cairan pembersih khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam Vagina. Berisi bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta jamur.

1. Bilas dengan cairan pembersih
Cairan pembersih khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam vagina. Berisi bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta jamur. Cairan ini bisa digunakan dalam beberapa menit.

Penggunaannya harus dengan pengawasan dokter. Karena itu, selain cairan pembilas, obatan untuk mengatasi gangguan yang ada juga akan diberikan. Tidak semua gangguan bisa diselesaikan dengan cairan ini. Paling hanya dapat mengatasi keputihan.ladi, tidak akan mampu mengatasi penyakit kelamin, apalagi penyakit menular cekcual (PMS).

2. Sinar Laser
Laser diperlukan karena penggunaan obat pembunuh kuman di vagina biasanya butuh waktu lama, apalagi kalau terjadi resistensi obat. Laser yang digunakan biasanya jenis level rendah atau low level laser therapy. Formulasi dari sinar inframerah clan ultra violet ini mampu membersihkan bakteri, jamur, dan virus dalam waktu relatif cepat.

Untuk gangguan ringan, penembakan biasanya dilakukan selama 15 menit sekali.'Bila gangguan sudah berat, butuh puluhan menit dengan beberapa kali tembakan dalam beberapa hari. Obat juga kerap diberikan oleh dokter setelah penembakan laser.

3. Terapi ozon
Dr., Mulyadi Tedjapranata, MD, dari Klinik Medizone, menyebutkan bahwa metode penggunaan terapi ozon ini layaknya menggunakan cairan pembersih. Dengan alat yang disebut vaginal insufflations, ozon dimasukkan ke organ kewanitaan dengan dosis sesuai kasus.

"Prinsipnya ozon ini berfungsi sebagai disinfektan yang bisa membunuh kuman. Tujuannya untuk mencegah masuknya kuman penyebab penyakit," ujarnya. Dengan periode waktu tertentu pula (tergantung kasus), ozon diperlukan agar kebersihan vagina terjaga.

Agar pengobatan efektif, biasanya terapi ini dikombinasi dengan obat-obatan. Namun, ozon tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit seksual atau PMS. Dan yang jelas, terapi ini harus dilakukan oleh dokter yang ahli dalam hal ini. Jika tidak digunakan secara tepat, memasukkan ozon ke organ kewanitaan hanya akan menyebabkan berkembangbiaknya bakteri yang malah merugikan vagina.

4. Penguapan hangat
Dalam ritus perawatan tubuh secara tradisional, penguapan hangat biasa digunakan untuk vagina. Meski begitu, penguapan jelas tidak efektif membunuh mikroorganisme.

Penguapan ini menggunakan ramuan wewangian sehingga mengharumkan vagina, selain menghangatkan. Karena itu, selayaknya cara ini dilakukan seperti kita menggunakan parfum badan. Tidak ada alasan selain alasan kosmetik. Meski penguapan disebut sebagai salah satu cara merawat vagina, langkah ini bukan untuk mencegah penyakit, apalagi menghilangkan gangguan.

5. Gurah

Vagina

Meski tak sedikit yang tertarik mencobanya, gurah vagina masih diragukan efektivitasnya. Apalagi yang menanganinya jelas-jelas bukan dokter. Tindakan ini bisa membuat semua mikrooganisme yang merugikan maupun yang normal akan mati clan hilang dari vagina. Akibatnya, vagina justru berisiko terganggu.

6. Spa Vagina
Ini metode perawatan alat reproduksi wanita yang menggabungkan berbagai terapi kuno. Ada teknik pengasapan atau penguapan. Ada juga teknik pijat akupresur pada seluruh tubuh dan terutama vagina. Ada juga meditasi gerak atau semacam kegel khusus untuk vagina.

Beberapa terapi tersebut cukup aman. "Terapi spa sebenarnya umum digunakan dalam perawatan kesehatan, hanya kali ini. khusus diterapkan untuk bagian vagina saja," ungkap Hj. Worro Harry Soeharman, M.Ph, MKA, penggagas terapi V-spa.

7. Kuras Vagina
Ini adalah pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta rongga rahim. Langkah ini menjadi tindakan awal agar jamur atau kuman tidak merembet ke rongga rahim atau saluran telur, yang bisa mengakibatkan kemandulan atau infeksi yang bisa memicu kanker.

Wanita yang menderita keputihan hendaknya tidak menunda pengobatan. Supaya tidak repot, penderita bisa mendatangi klinik semacam Klinik Pasutri atau Pusat Pelayanan Keluarga yang memberi pelayanan, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, serta membersihkan vagina sampai ke rongga rahim hingga pengobatannya tuntas.

Caranya, ujung vagina sampai rongga rahim diteropong dengan speculum. Dengan alat penjepit kain kasa (gaas) yang terlebih dulu direndam dalam betadin ini, tindakan "kuras" dilakukan.

Tidak perlu takut, karena tindakan ini sederhana dan ticlak menyiksa. Usai hasil laboratorium diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat. Bisa berupa obat minum atau tablet yang dimasukkan ke lubang vagina. Setelah tiga bulan, pasien diharapkan kembali untuk cek ulang.

Keputihan acap kali kambuh bila tidak diobati secara tuntas. Mengobati daerah sekitar vagina saja belum cukup, sebaiknya sampai ke dalam. Para ibu yang menghadapi masalah dengan pasangan sehubungan kasus ini bisa sekalian berkonsultasi. 0 abd

Ganti Celana 2-3 kali
Derajat keasaman vagina menurut Dr. Boy Abidin, Sp.OG, antara 7,1-7,3. Untuk menjaga kesehatan vagina, perempuan setidaknya memahami beberapa hal ini:
Sesering mungkin mengganti pembalut, ferutama saat menstruasi. Darah yang keluar bisa menjadi media tumbuhnya kuman.
Sesudah berhubungan seks, bagian luar vagina sebaiknya selalu dibersihkan. "Tentu tidak dengan sabun biasa," kata Boy. Sebaiknya gunakan sabun pembersih khusus vagina. Jika perlu, gunakan cairan pembersih vagina bila memang ada infeksi di daerah kemaluan.
Saat membersihkan vagina, bilas dari arch depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina. Lebih baik air untuk membersihkan langsung ditadah dari keran biasa atau dengan keran semprot. Air yang terkumpul di ember atau bak mandi bisa saja terkontaminasi air kencing orang lain, spora, jamur, atau kuman.
Bila menggunakan kertas tisu, Anda harus hati-hati. Lendir dan air memang terserap, tetapi hendaknya diingat bahwa tidak semua tisu terjamin kualitasnya. Tisu yang terbuat dari serbuk kayu ada yang tercemar jamur kalau proses pembuatannya kurang baik.
Jaga organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil atau buang air besar. Bilas vagina sampai bersih, kemudian keringkan sebelum memakai celana dalam. Usahakan agar daerah kemaluan dan selangkangan selalu kering lebih-lebih bagi yang bertubuh gemuk. Suasana lembab sangat disukai jamur.
Gantilah celana dalam sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali sehari.
Sebaiknya tidak mengenakan celana terlalu ketat, berbahan nilon, jins, dan kulit.
Pakai celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat. Panty liner sebaiknya hanya digunakan antara 2-3 jam.
Jangan biarkan celana basah atau lembab karena memberi peluang tumbuhnya jamur.
Bagi wanita yang pernah melahirkan dan berhubungan seks, setidaknya lakukan pap smear sekali setahun. Untuk mereka yang sudah menopause, lakukan 2-3 tahun sekali.
Jaga berat badan normal. Jangan sampai kegemukan karena menyebabkan vagina tertutup lipatan lemak sehingga lembab.
Jaga kesehatan tubuh secara umum dengan mengasup makanan bergizi seimbang.
Lakukanlah hubungan seksual hanya dengan satu orang. Sering berganti pasangan seks akan menambah kemungkinan terinfeksi.


Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, ada dua jenis keputihan.
1. Fisiologi, dengan ciri:
- Tidak gatal, tidak berbau.
- Lendir berwarna bening.
- Terjadi hanya pada masa subur (wanita usia 20-40-an).
- Terjadi menjelang haid.
- Terjadi saat hamil karena terkait dengan faktor hormonal. Terjadi sehabis berhubungan seks.
- Karena stres, kelelahan, celana dalam terlalu ketat.

2. Patologis, dengan ciri:
- Keluar lendir berlebihan disertai infeksi.
- Gatal, pedih,Vagina kemerahan.
- Lendir berubah warna




Faktor Resiko Ketulian Pada Bayi

Menurut Am Joint Comintte of infant Hearing Statement (1994) insiden timbulnya ketulian terjadi disebabkan antara lain oleh :


• Terdapat riwayat keluarga dengan tuli

• Adanya infeksi Torchs (Toxoplasma Rubella Cytomegalo Herpes simplex Siphilis) terutama pada trisemester pertama

• Berat badan lahir rendah < 1500 gram

• Hiperbilirubinemia ( bayi kuning)

• Asfiksia berat (apgar skore 0 – 4 pada menit pertama, 0 – 6 pada menit kelima

• Pemakaian obat ototoksik (obat yang dapat merusak system pendengaran)

• Penggunaan alat bantu pernafasan mekanik (ventilator) biasanya dirawat di ICU> 5 hari

• Terdapat sindrom yang berhubungan dengan tuli kongenital

• Terdapat kelainan yang terdapat pada kepala leher

• Meningitis bakterialis (infeksi selaput otak)


Semua kelainan diatas merupakan faktor resiko terjadinya ketulian.

bila terdapat 1 faktor resiko maka kemungkinan timbulnya tuli sebesar 10 X, dan bila terdapat 3 faktor resiko maka kemungkinan timbulnya tuli sebesar 63 X




Bidan

a.Definisi Bidan

Ikatan Bidan Indonesia telah menjadi anggota ICM sejak tahun 1956, dengan demikian seluruh kebijakan dan pengembangan profesi kebidanan di Indonesia merujuk dan mempertimbangkan kebijakan ICM.

Definisi Bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidanadalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan Bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik Bidan.

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Bidanmempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.

Bidandapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.


b. Pengertian Bidan Indonesia
Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa BidanIndonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidanyang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Bidanmempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.

Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

c. Kebidanan/Midwifery
Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan komunitasnya


d.Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service)
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Bidanyang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.


e. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh Bidan yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etikBidan.


f. Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh Bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.


g. Asuhan Kebidanan (PR lihat buku)
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan

Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.



Paradigma Kebidanan

Bidandalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.


a.Perempuan
Perempuan sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, dan bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.

Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi perempuan/Ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.


b.Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.

Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.

Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas. Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi perempuan.


c.Perilaku
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.


d.Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan olehBidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.


Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :



1.Layanan Primer ialah layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab Bidan.
2.Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh Bidan sebagai anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3.Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh Bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh Bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.



Vaksinasi Hepatitis B Melindungi terhadap Kanker Hati

Menurut penelitian baru, vaksinasi pada saat kelahiran terhadap virus hepatitis B, sangat mengurangi risiko kanker hati di masa dewasa. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute edisi online 16 September 2009.

Dalam 20 tahun penelitian yang diikuti bayi yang divaksinasi terhadap penyakit hati di Taiwan mulai tahun 1984, ketika program vaksinasi universal mulai diberlakukan, Dr Mei-Hwei Chang, dari Department of Pediatrics di National University Hospital di Taiwan Taipei, dan koleganya mengamati orang-orang muda yang telah mengalami kanker hati.

Para peneliti menemukan bahwa hanya beberapa orang yang telah divaksinasi akan mengalami kanker hati, dan ada kemungkinan penjelasan dalam kebanyakan kasus, seperti tidak cukup dosis vaksin.


Para penulis menyimpulkan bahwa data ini menunjukkan bahwa efektivitas universal virus hepatitis B pada program imunisasi untuk mencegah kanker hati, telah melampaui masa kanak-kanak dan menjadi dewasa muda selama dua dekade.

Di Amerika Serikat, vaksinasi hepatitis B dianjurkan untuk semua bayi, anak-anak dan remaja jika mereka belum diberi vaksin sebelumnya. Pejabat merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan vaksinasi jika mereka berisiko terkena kanker hati. Info lebih lanjut bisa mengunjungi situs US Centers for Disease Control and Prevention.




Vitamin D yang Rendah pada Ibu Meningkatkan Risiko Penularan HIV kepada Bayi dan Mortalitas Bayi

Vitamin D yang rendah pada ibu terkait dengan peningkatan risiko penularan HIV dari ibu-ke-bayi (mother-to-child HIV transmission/ MTCT) dan mortalitas bayi. Hal itu dilaporkan para peneliti dalam Journal of Infectious Diseases versi online.

“Peningkatan risiko terinfeksi HIV atau kematian saat kelahiran diamati pada bayi yang lahir dari ibu dengan tingkat vitamin D rendah pada awal; tingkat vitamin D yang rendah pada ibu juga terkait dengan penularan HIV melalui menyusui, dan dengan mortalitas bayi yang lebih tinggi selama masa tindak lanjut,” tulis peneliti.

Sudah diketahui bahwa tingkat vitamin D dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan dan bahwa tingkat vitamin D ibu mempengaruhi pertumbuhan janin. Lebih lanjut, pemberian suplemen vitamin D menunjukkan perbaikan hasil terapi tuberkulosis (TB), yang bermakna bila dihubungkan dengan HIV karena TB adalah satu-satunya penyebab terpenting terhadap penyakit dan kematian Odha.

Namun, hanya sedikit penelitian yang meneliti dampak tingkat vitamin D pada ibu hamil yang HIV-positif dan hasilnya termasuk efek samping kelahiran, MTCT, kematian bayi selama awal bulan kehidupan, atau penularan HIV karena menyusui.

Penelitian mengenai penggunaan suplemen vitamin D pada ibu hamil yang HIV-positif di Tanzania memberi peneliti kesempatan untuk menilai pentingnya tingkat vitamin D ibu terhadap hasil tersebut.

Seluruhnya ada 884 perempuan yang dilibatkan dalam analisis para peneliti. Sebagian besar (80%) memiliki penyakit HIV tidak bergejala. Pemberian suplemen vitamin dimulai antara minggu ke-12 dan 27 usia kehamilan. Namun, pemberian itu tidak termasuk vitamin D, tingkat vitamin yang dinilai pada awal.

Tidak ada hubungan yang ditemukan di antara tingkat vitamin D dan hasil buruk kehamilan misalnya kelahiran prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah, atau bayi lahir dengan ukuran yang kecil dibandingkan usia kandungan.

Namun, vitamin D ibu yang rendah pada awal (di bawah 32 ng/ml), dikaitkan dengan 49% peningkatan risiko kematian janin atau penularan HIV saat kelahiran (CI:95%; 7-109%), dibandingkan bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang cukup.

Selain itu, bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang rendah 50% lebih berisiko tertular HIV pada usia enam minggu dibandingkan bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang normal (CI:95%; 1,02-2,20).

Setelah 24 bulan masa tindak lanjut, 30% bayi adalah HIV-positif. Bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang tidak cukup, yang HIV-negatif pada usia enam minggu dua kali lipat lebih berisiko tertular HIV dari ibunya selama menyusui dibandingkan bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang cukup (rasio tingkat kejadian [IRR], 2,03; CI:95%; 1,08-3,82).

Secara keseluruhan tingkat MTCT setelah 24 bulan adalah 46% lebih tinggi pada bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang tidak cukup, dibandingkan bayi dari ibu dengan tingkat vitamin D yang normal.

Analisis lebih lanjut oleh para peneliti menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat vitamin D terendah adalah yang paling berisiko terhadap MTCT (p = 0,01), dan risiko menurun sebagaimana tingkat vitamin D pada ibu meningkat.

Akhirnya, peneliti menemukan bahwa vitamin D rendah pada ibu meningkatkan risiko kematian bayi selama masa tindak lanjut.

“Vitamin D diketahui menunjang perkembangan sistem kekebalan janin; sistem kekebalan yang lebih kuat mungkin lebih resistan terhadap infeksi HIV dan mungkin menjelaskan penurunan MTCT yang diamati,” komentar para peneliti.


Para peneliti melanjutkan, “temuan ini mungkin juga berhubungan dengan infeksi dan penyakit oportunistik yang lebih sedikit selama masa tindak lanjut dan hasilnya adalah penurunan mortalitas. Selain itu, kian banyak bukti yang mendukung peran vitamin D untuk melawan infeksi TB; TB adalah salah satu pembunuh utama populasi infeksi HIV.”

Para peneliti menyimpulkan bahwa apabila pemberian suplemen vitamin D terbukti efektif dalam penelitian, pemberian vitamin D “akan terbukti sebagai cara yang cukup sederhana dan murah untuk mengurangi mortalitas bayi dan membantu mencegah MTCT yang dipakai bersamaan dengan ART.”


sumber : Kalbe.co.id


Vitamin C

VITAMIN C TERFAVORIT

Menghadapi musim pancaroba, solusi paling mudah sekaligus favorit adalah dengan mengonsumsi vitamin C. Mengapa?

Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, melibatkan 11.000 subjek yang mengonsumsi 200 mg atau lebih vitamin C setiap hari. Ternyata pada mereka yang sering mengalami stress fisik (seperti atlet marathon, anggota militer pekerja lapangan, dan mereka yang tingkat kesibukannya tinggi) vitamin c menurunkan risiko terjangkit penyakit akibat menurunya daya tahan tubuh.

Dengan mengonsumsi vitamin C sesuai dosis yang dianjurkan setiap hari, kemungkinan terjangkit penyakit akibat menurunya daya tahan tubuh berkurang hingga 50 persen.

Selain vitamin C, ada mineral lain, yakni zinc, yang dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zinc sama pentingnya dengan mineral lain yang dibutuhkan tubuh. Zink membantu pertumbuhan dan meningkatkan imunitas.

Tanpa zink, ratusan enzim dalam tubuh tidak berfungsi. Dapat dibayangkan apa yang terjadi jika pasukan enzim mogok missal.

Riset membuktikan, orang yang mengalami defisiensi zinc, sistem imunitas (kekebalan) tubuhnya menurun, sehingga mudah terserang penyakit (SDmith, 1988). Zinc terdapat pada tiram, daging, unggas, biji-bijian, kacang-kacangan, makanan laut, gandum, produk susu. Sayang, tak banyak orang yang mampu memenuhi asupan zinc dari makanan harian, sehingga supplementasi diperlukan.

Bahan alami yang dapat memperkuat daya tahan tubuh adalah Echinacea, yang memiliki berbagai manfaat antara lain meningkatkan sistem imun untuk melawan infeksi, mencegah dan mengobati influenza, masuk angina, bronchitis, dan lain-lain.

Echinacea juga meningkatkan sisitem imun nonspesifik dengan mengaktifkan interferon, fagositosit, aktivitas respiratorik sel, mengaktifkan limfosit melalui pelepasan tumor nekrosis factor, interleukin-1, dan interferon beta-2

Riset membuktikan, Echinacea efektif mencegah dan mengobati penyakit.



Wanita Butuh Nutrisi Banyak

Untuk menjaga kebugaran fisik dan kesehatannya, wanita membutuhkan nutrisi lengkap. Berdasarkan Indonesia Health Profile 2005 yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan RI, 80 persen penderita osteoporosis dan anemia adalah wanita.

Beberapa gangguan kesehatan yang umum di alami wanita, yaitu :


MUDAH LELAH

Metabolisme wanita lebih lambat dari pada pria. Basal metabolic rate ( tingkat metabolisme pada kondisi istirahat ) pria 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Karena itu, wanita cenderung lebih banyak mengubah makanan menjadi lemak, sedangkan pria lebih banyak mengubah makanan menjadi otot dan cadangan energi siap pakai.

Itu sebabnya pria cenderung lebih kuat dan lebih mampu melakukan pekerjaan berat. Hal ini pula yang menyebabkan wanita lebih mudah lelah bila melakukan pekerjaan fisik. Karenanya, wanita membutuhkan lebih banyak vitamin B kompleks yang berperan sebagai koenzim dalam memperlancar proses metabolisme
RAWAN OSTEOPOROSIS

Risiko osteoporosis (keropos tulang) sangat tinggi pada wanita, apalagi setelah menopouse. Hal ini karena pria memiliki massa tulang lebih tinggi serta tidak secepat wanita dalam proses perombakan kalsium tulang.

Inilah mengapa wanita membutuhkan zat-zat pembentuk tulang lebih banyak daripada pria, seperti kalsium dan vitamin D.
RISIKO ANEMIA

Risiko anemia pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Penyebabnya, faktor menstruasi, masa kehamilan dan menyusui, serta proses melahirkan. Bila dibiarkan, kondisi anemia akan mengakibatkan darah tidak mampu mengangkut oksigen, sehingga tubuh jadi lemas, kurang bertenaga, dan bisa tidak sadarkan diri.

Itu sebabnya wanita perlu teratur mengkonsumsi zat penambah darah seperti zat besi (fe Fumarate), asam folat (folid acid) dan vitamin B 12.
PENUAN DINI

Kaum wanita pada umumnya sangat mementingkan penampilan dan kulitnya. Ironisnya kulit wanita yang lebih halus dan indah ketimbang pria, justru lebih mudah rusak dan lebih cepat menua. Dari hasil penelitian terhadap efek kerusakan akibat sinar ultra violet (UV), ditemukan bahwa kulit wanita lebih cepat berkurang elastisitasnya dan lebih mudah berkerut dibandingkan kulit pria.

Kondiasi ini sering diperburuk oleh penggunaan kosmetika yang kurang cocok dengan kulit. Penuaan dini akan membuat penampilan wanita lebih tua dibandingkan usia sesungguhnya. Karena itu, wanita butuh nutrisi seperti antioksidan dari golongan vitamin A ,C,dan E.

Selain melalui asupan makanan sehari-hari, pasokan nutrisi tersebut dapat didapatkan dari suplemen yang tepat sesuai kebutuhan



Menakar Nutrisi ASI

ak dapat dibandingkan bahwa dengan susu formula paling lengkap sekalipun.

ASI sangat spesifik,Menurut Ahmad Syafiq, PhD pemberian susu formula tidak dianjurkan kecualitas indikasi dokter .” Di luar itu , ada adagium susu sapi untuk anak sapi dan ASI untuk anal manusia,” katanya.

Menurut Utami, komposisi ASI hari ini disesuaikan dengan kebutuhan anak hari ini.” Kalau antar manusia saja tidak cocok apalagi manusia dengan binatang,”tegasnya.

Susu formula tambah Utami,sintetis semua.Susunan kimiawi susu sapinya tidak begitu banyak karena mayoritas mengandung pribiotik, DHA. ” Itulah sebabnya mengapa disebut susu formula dan formula dan bukan susu sapi. Susu sapinya sendiri diolah dengan temperatur tinggi, nilai gizinya dipertanyakan,”kata Utami.

Dengan demikian , kata Shafiq, ASI sama sekali tidak bisa tergantikan dengan susu formula , meski dengan klaim yang paling hebat sekalipun. Salah satu kandungan ASI yang paling fenimenal adalah kolostrum. Berdasarkan penelitihan , paling tidak terdapat 4 manfaat kolustrum pada ASI yang sangat berguna bagi bayi.

Pertama, kolustrum mengandung zat kekebalan terutama imunoglobin A (lgA)untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Kedua, jumlah kolustrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan pada hari – hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi gizi bayi. Oleh karena itu kolustrum harus diberikan pada bayi. Ketiga, kolustrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kkebutuhan gizi bayi. Keempat, membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

Selain itu , ibu juga harus mengetahui tiga hal pada komposisi ASI. Pertama, ASI itu mudah dicerna, karna selain mengandung enzim – enzim untuk mencernakan zat – zat gizi yang terdaoat dalam ASI tersebut. Kedua, ASI mengandung zat – zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kkecerdasan bayi. Ketiga , selain mengandung protein yang tinggi , ASI memiliki perbandingan antara whei dan casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whei dan casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Susu sapi mempunyai perbandingan whey : casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.

Tak hanya itu , para ibu juga penting mengetahui komposisi taurin , DHA dan AA pada ASI . Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro – transmitter dan berperan penting untuk proses pematangan sel otak. Defisiensi taurin akan berakibat gangguan pada retina mata.

Kedua, decosahexanoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) adalah sam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acid) yang diperlikan untuk pembentukan sel – sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Di samping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk dari subtansi pembentuknya, yakni masing – masing dari Omega-3 (asam linolenat) dan Omega-6 atau asam linoleat.

Satu formula , meski memiliki kandungan nutrisi yang diklaim nyaris serupa dengan ASI , kemudian diklaim lebih nyaman diberikan terutama saat bepergian, fleksibel dan bisa diberikan oleh orang lain, dan sang ibu memiliki kebebasan , namun tetap belum mampu menandingi kehehatan ASI . Apabila susu formula memiliki kekurangan, yakni persiapannya repot dan memakan waktu, tidak mennghasilkan antibodi, ongkos yang dikeluarkan sang ibu sangat tinggi , karena harga susu formula amatlah mahal , dan susu formula bisa mengganggu pencernaan bayi.

Memang, ada beberapa jenis susu formula khusus yang bisa ditemukan di pasaran selain susu formula yang terbuat dari ekstrat susu sapi.

Misanya saja susu formula yang terbuat dari kacang kedelai. Susu jenis ini yang paling cocok digunakan oleh anak yang memiliki keterbatasaan menyesap susu sapi. Para orangtua yang vegetarian juga biasanya memilih susu formula jenis ini, agar mengindari anaknya mengonsumsi produk dari binatang.

Kemudian, ada juga susu formula yang bebas laktosa. Susu ini cocok untuk anak yang tidak toleran terhadap laktosa, dimanan mereka tidak bisa menyerap laktosa – kandunga gula yang terdapat pada susu sapi. Tapi biasanya, intoleransi laktosa baru terungkap saat anak sudah agak besar. Sementara saat anak ia masih bayi, sangat jarang menampakkan gejala tersebut.

Ada pula susu formula hipoalergenik atau protein hydrolsate. Susu jenis iniadalah altenatif bagi bayi yabg tidak mencerna susu sapi maupun dari kacang kedelai.

Namun kata syafiq, penggunaan susu formula khusus itu harus atas indikasi yang jelas dan melaluiperseyujuan dokter. Dan, bagaimanapun juga, katanya, ASI tetaplah yang terbaik.
www.depkes.go.id



Mitos (Komunikasi) ASI

Secara ilmiah, ASI (Air Susu Ibu) memang --tak terbantahkan-- yang terbaik bagi bayi. Ia tak tergantikan
oleh makanan ataupun minuman apapun. Tapi, apa artinya semua itu bagi publik? Apakah publik menjadi
wajib percaya dan memilih ASI sebagai makanan bayinya?
Sungguh akan mudah sekali pekerjaan para penggiat komunikasi bila pesan (message) sama dengan
makna (meaning). Kita tinggal mencari kebenaran (ilmiah), memberi instruksi pada publik, lalu menunggu
terjadinya perubahan perilaku.
Sayangnya, message = meaning hanyalah mitos. Meaning itu adalah hak public (khalayak) yang asasi.
Terserah pada publik bagaimana mereka menerima dan menindaklanjuti pesan. Kita hanya bisa
mempelajari berbagai kemungkinan seraya memprediksi dan mengukur akibat dari pesan. Contoh message
yang dimaknai berbeda dapat dilihat jelas pada sikap kebanyakan perokok. Orang tetap merokok meski
kampanye tentang risiko merokok terbentang jelas di pelupuk matanya. Alih-alih menjauhi rokok,
persamaan yang mungkin berlaku adalah: menyebabkan impoten (message) = tipu daya para pendukung
kampanye antirokok(meaning).
Kebanyakan jebakan mitos (komunikasi) dibuat sendiri oleh para pendukungnya. Sewaktu memfasilitasi
diskusi pesan kampanye ASI beberapa waktu lalu, saya mempelajari minimal ada lima mitos penting dalam
komunikasi ASI. Berikut ini adalah ringkasannya.
1. Hajar Susu Formula!
Penerimaan (secara emosional dan budaya) secara luas adalah salah satu prinsip penting komunikasi
publik. Turunannya adalah jangan mencari musuh dari sisi khalayak. Lebih-lebih bila kita berkekuatan
kecil.
Tapi saking emosinya, penggiat kampanye ASI kerap memojokkan susu formula yang berimbas pada
naiknya emosi ibu-ibu. Dikatakan bahwa ASI untuk anak manusia, susu formula untuk anak sapi. Atau
dikatakan bahwa susu formula tidak akan mengoptimalkan perkembangan otak anak.
Dua tahun lalu, ipar saya masih saja mengingat ILM (Iklan Layanan Masyarakat) yang dianggapnya
menghina karena menyamakan anaknya dengan anak sapi. Perasaan benci pada ILM itu tentu akan
mempengaruhi sikapnya pada kampanye ASI. Rasanya, ini tidak hanya terjadi pada ipar saya. Di luar
sana banyak ibu yang merasakan hal yang sama.
Dan apa bahayanya orang-orang membenci kampanye ASI? Kekhawatiran utama adalah mereka
menjadi penggiat dengan ide yang berbeda: Hei, lihatlah anak saya pakai susu formula dan
perkembangannya luar biasa!
Di sini hipotesisnya menjadi: semakin sering susu formula dikomunikasikan secara negatif, khususnya
dengan cara yang secara langsung atau tidak langsung memojokkan penggunanya, maka semakin
banyaklah pendukung susu formula. Bila ini berlaku luas, bersorak sorailah produsen susu formula.
2. ASI Memiliki Banyak Kelebihan
Memang betul ASI memiliki banyak kelebihan. Begitu mengetahui dari para ahli, saya sendiri jumpalitan
karena takjubnya. Ternyata ASI adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih,
imunoglobulin, enzim dan hormon, serta protein spesifik yang pasti cocok untuk bayi. ASI mengandung
AA dan DHA dengan proporsi yang sesuai kebutuhan bayi, asam lemak esensial (Omega 3 dan 6),
protein, multivitamin dan mineral lengkap --yang ajaibnya—mudah diserap secara sempurna. Demikian
sempurnanya, kandungan mineral di ASI sama sekali tidak menganggu ginjal si bayi yang masih sangat
lemah. ASI juga membantu Ibu mendapatkan kembali berat badan sebelum hamil sekaligus berperan
sebagai alat kontrasepsi alamiah. Ini semua hanyalah sepotong kecil manfaat ASI.
Saking banyaknya manfaat ASI, kita kerap bernafsu untuk menggelontorkan itu semua pada publik. Kita
lupa bahwa publik berada di di jagad komunikasi yang begitu riuhnya dengan berbagai pesan. Dan
sangat mungkin publik memiliki concern yang lain.


Salah satu prinsip penting dalam komunikasi publik adalah semakin banyak yang kita sampaikan,
sebetulnya semakin sedikit yang ditangkap publik. Seperti tukang obat di jalanan, semakin banyak
ngomong, semakin banyak pula ketahuan bohongnya. Karena itu, seperti kata teman-teman di JHU/
CCP focus demands sacrifice. Tanpa fokus, pesan kita seperti peluru karet yang tidak menembus
khalayak.
3. ASI manfaatnya luar biasa
ASI diketahui memiliki banyak manfaat bagi ibu dan si bayi. Untuk deskripsi manfaat, cukuplah
disinggung sepotong kecil di atas.
Masalahnya adalah apa yang para penggiat kampanye ASI anggap sebagai manfaat belum tentu
merupakan sebuah manfaat bagi si ibu atau keluarganya. Bukan hanya itu, dalam konteks publik seharihari,
pembentuk perilaku tidak selalu berbasis manfaat/ risiko atau sesuatu perbuatan yang dilakukan
atas tujuan rasional.
Dalam kajian sosial banyak ditemukan kasus perilaku yang lebih emosional sumbernya. Tanyalah ibuibu
yang suka kumpul di forum pengajian dengan baju warna warni yang khas. Pastilah banyak yang
menjelaskan bahwa mereka mengaji untuk mencari kenyamanan karena berkumpul dengan kawankawannya.
Atau coba perhatikan ibu-ibu yang datang ke posyandu. Kita akan cukup banyak
menemukan ibu-ibu yang datang bukan karena untuk memantau berat balitanya, tapi lebih karena tidak
enak dengan ibu-ibu kader.
Dengan kata lain, apa yang ada dibenak publik perlu dipelajari terlebih dahulu. Lebih penting
mengedapankan apa yang dianggap luar biasa dari ASI dari kacamata publik ketimbang dari kacamata
ilmuwan.
4. ASI Menurunkan AKI/ AKB
Saya mendengar dari seorang ahli bahwa pemberian ASI eksklusif menurunkan 13 % angka kematian
balita (dikutip dari Jones dkk. dalam jurnal The Lancet, 2003). Kontribusi ASI terhadap penurunan angka
kematian ini jauh lebih besar dibanding kontribusi MP-ASI (6%), kelambu yang dioles dengan insektisida
(7%), air bersih/sanitasi (3%), Vitamin A (2%), dan imunisasi campak (1%).
Bagi ilmuwan angka-angka ini tentu sangat memukau. Tapi bagi public (kelompok masyarakat umum),
apa artinya? Apa pentingnya buat seorang ibu hamil? Atau sang suaminya? Seperti diungkap
sebelumnya, lebih penting mengedapankan apa yang dianggap luar biasa dari ASI dari kacamata public
ketimbang dari kacamata ilmuwan.
5. Kampanye Susu Formula Tidak Terkalahkan
Sebetulnya saya agak khawatir ini bukan mitos tetapi kenyataan. Tapi saya langsung ingat kata-kata
para filosof: tindakan, tak lain, adalah konsekuensi dari persepsi atau bagaimana kita berpikir. Kalau kita
merasa kampanye susu formula tidak terkalahkan, maka tak terkalahkanlah dia.
Mengakui bahwa kampanye susu formula sangat berhasil adalah hal lain. Dan keberhasilan mereka
bukan berarti harus menciutkan nyali. Banyak pemikir modern yang berdiri di pundak raksasa untuk
melihat lebih jauh dari pandangan normalnya. Tak ada salahnya kita berbuat yang sama, belajar dari
kampanye susu formula untuk mendapatkan strategi dan taktik kampanye ASI yang lebih jitu. Orang
dagang bilang, ga perlu malu, yang penting laku.


Masalah Kanker Serviks

Penyebab kanker serviks. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. Berikut 13 hal yang wajib Anda ketahui tentang kanker serviks.



1. Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.

2. Seberapa berbahaya penyakit ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

3. Apa penyebabnya?
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

4. Bagaimana penularannya?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

5. Apa saja gejalanya?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.



Kanker Serviks

Di Indonesia, kanker leher rahim (serviks) telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Data Departemen Kesehatan 2001 menunjukkan, kasus baru kanker serviks mencapai 2.429 kasus. Angka itu diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Padahal ada cara mudah terhindar dari kanker serviks lewat vaksinasi.

"Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia," kata dr Laila Nuranna, ahli kandungan dan ahli kanker dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia disela peluncuran kampanye "Perempuan Perang Melawan Kanker Serviks" di Jakarta, pekan lalu. Acara yang digelar Yayasan Kanker Indonesia dan PT GlaxoSmithKline dibuka Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta Swasono.

Ia menambahkan, kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita wanita diatas usia 15 tahun. Wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terinfeksi kanker serviks tanpa memandang usia atau gaya hidup. Setiap tahun, sekitar 500 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks. Dari jumlah itu, 270 ribu berakhir dengan kematian.

"Selama ini pap smear sangat berguna untuk deteksi awal kanker serviks, karena perubahan sel dapat terindentifikasi. Tetapi, biasanya sudah terlambat. Karena pada stadium awal, kanker serviks tidak memperlihatkan gejala khusus," katanya.

Pap smear, lanjut dr Laila, hanya bisa mendeteksi kanker serviks, tetapi tidak bisa mencegahnya. Upaya pencegahan dilakukan dengan vaksinasi kanker serviks. Vaksinasi itu sudah tersedia di Indonesia.

"Vaksin ini bisa diberikan kepada perempuan mulai usia 15 tahun baik sudah pernah melakukan seksual atau belum. Vaksin itu akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi," katanya.

Ia menjelaskan, kanker serviks disebabkan oleh virus bernama human papilloma virus (HPV). Ada 100 tipe HPV yang terindetifikasi dan kebanyakan tidak berbahaya serta tidak menunjukkan gejala. Sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin, dan digolongkan dalam dua jenis yaitu tipe HPV penyebab kanker dan HPV berisiko rendah.

"Terdapat 15 jenis tipe yang mengarah pada penyakit kanker serviks, yaitu HPV 16 dan 18. Kedua jenis itu merupakan penyebab lebih dari 70 persen kanker serviks di Asia Pasifik dan dunia. Vaksin itu menargetkan HPV tipe 16 dan 18," katanya.

Tentang penggunaan kondom bisa mencegah penyebaran HPV, dr Laila mengatakan, kondom dapat mengurangi risiko penyebaran HPV, tetapi tidak sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV.

"Tidak seperti virusnya lain, jika seorang wanita terinfeksi virus HPV, bukan berarti wanita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap virus tersebut. Jika seorang wanita telah terpapar HPV, dia tetap berisiko untuk mendapatkan infeksi berulang dari tipe HPV yang sama atau berbeda, tetap berisiko terkena kanker serviks," katanya.

Sementara Menneg PP Meutia Hatta menyambut baik kampanye yang digagas Yayasan Kanker Indonesia melalui pendirian kelompok-kelonpok perempuan yang

INFEKSI human pappiloma virus (HPV) dituding sebagai penyebab utama kanker serviks atau leher rahim pada wanita.

Tidak kalah menakutkan, HPV dapat menyebabkan kanker penis atau dikenal sebagai kutil kelamin pada pria.

Setiap orang pasti menginginkan tubuh yang sehat dan tidak terjangkit penyakit. Terkejut dan bingung sering kali dirasakan saat seseorang dihinggapi penyakit ganas seperti kanker.

Tidak heran, banyak cara dilakukan untuk mencari sumber-sumber pengobatan baru khusus untuk kanker. Di seluruh dunia masih terus dilakukan perang melawan HPV, penyebab utama kanker serviks.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan HPV sulit dijinakkan. Misalnya, jenis virus yang mencapai lebih dari 96 tipe dan modus penularan terus berkembang.

Salah satu faktor utama penularan kanker serviks yaitu berganti-ganti pasangan dan mulai berhubungan seks di usia dini. Namun, seorang perempuan yang tidak memiliki faktor risiko utama atau tidak berganti-ganti pasangan seks tetap saja dapat terancam infeksi HPV. Karena perempuan monogami masih memiliki peluang terinfeksi sekitar 0-37 persen.

Sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus. Suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dan liang sanggama (vagina).

Kanker tersebut biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur. Bukti statistik baru-baru ini menunjukkan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20-30 tahun.

Tidak hanya wanita yang perlu mewaspadai infeksi akibat virus HPV. Ketua III Yayasan Kanker Indonesia Bidang Pendidikan dan Penyuluhan dr Sumarjati Arjoso SKM mengatakan, pria yang berganti-ganti pasangan seks akan lebih mudah tertular kanker penis. Kemudian menjadi penyebab tertularnya istri mereka dengan kanker serviks.

"Jika perempuan terkena kanker serviks atau mulut rahim, pria akan menderita kanker penis. Kanker ini berbentuk seperti jengger ayam yang tumbuh di sekeliling penis," kata Sumarjati.

Karena itu, pencegahan primer maupun sekunder menjadi satu-satunya cara menurunkan penularan kanker serviks. "Selain promosi dan edukasi, vaksinasi merupakan upaya pencegahan primer yang kini dijadikan pilihan di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Vaksinasi akan sangat efektif bisa dilakukan bersama dengan pencegahan sekunder yakni skrining atau pap smear," katanya.

Sumarjati menuturkan, berbagai penelitian menunjukkan vaksin HPV tipe 16 dan 18 berpotensi mencegah lebih dari 70 persen kasus kanker serviks vaksin HPV. Vaksin itu ditujukan untuk perempuan usia 10-55 tahun dengan tiga dosis vaksin yang diberikan pada bulan pemeriksaan, bulan pertama dan bulan keenam. "Agar kanker serviks atau kanker penis bisa dideteksi sejak dini, akan lebih baik untuk melakukan pengecekan dini," kata Ketua II Yayasan Kanker Indonesia Bidang Pelayanan Sosial dr Melissa Luwia MHA.

Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim atau abnormal. Namun, sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun.

Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. "Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya. Karena itu semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendah risiko seseorang menderita kanker penis atau kanker serviks," sebut Melissa.




Kanker Servick Cegah Sejak Dini dengan Vaksinasi

Kanker Servick Cegah Sejak Dini dengan Vaksinasi

Di Indonesia, kanker leher rahim (serviks) telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Data Departemen Kesehatan 2001 menunjukkan, kasus baru kanker serviks mencapai 2.429 kasus. Angka itu diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Padahal ada cara mudah terhindar dari kanker serviks lewat vaksinasi.

"Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia," kata dr Laila Nuranna, ahli kandungan dan ahli kanker dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia disela peluncuran kampanye "Perempuan Perang Melawan Kanker Serviks" di Jakarta, pekan lalu. Acara yang digelar Yayasan Kanker Indonesia dan PT GlaxoSmithKline dibuka Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta Swasono.

Ia menambahkan, kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita wanita diatas usia 15 tahun. Wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terinfeksi kanker serviks tanpa memandang usia atau gaya hidup. Setiap tahun, sekitar 500 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks. Dari jumlah itu, 270 ribu berakhir dengan kematian.

"Selama ini pap smear sangat berguna untuk deteksi awal kanker serviks, karena perubahan sel dapat terindentifikasi. Tetapi, biasanya sudah terlambat. Karena pada stadium awal, kanker serviks tidak memperlihatkan gejala khusus," katanya.

Pap smear, lanjut dr Laila, hanya bisa mendeteksi kanker serviks, tetapi tidak bisa mencegahnya. Upaya pencegahan dilakukan dengan vaksinasi kanker serviks. Vaksinasi itu sudah tersedia di Indonesia.

"Vaksin ini bisa diberikan kepada perempuan mulai usia 15 tahun baik sudah pernah melakukan seksual atau belum. Vaksin itu akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi," katanya.

Ia menjelaskan, kanker serviks disebabkan oleh virus bernama human papilloma virus (HPV). Ada 100 tipe HPV yang terindetifikasi dan kebanyakan tidak berbahaya serta tidak menunjukkan gejala. Sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin, dan digolongkan dalam dua jenis yaitu tipe HPV penyebab kanker dan HPV berisiko rendah.

"Terdapat 15 jenis tipe yang mengarah pada penyakit kanker serviks, yaitu HPV 16 dan 18. Kedua jenis itu merupakan penyebab lebih dari 70 persen kanker serviks di Asia Pasifik dan dunia. Vaksin itu menargetkan HPV tipe 16 dan 18," katanya.

Tentang penggunaan kondom bisa mencegah penyebaran HPV, dr Laila mengatakan, kondom dapat mengurangi risiko penyebaran HPV, tetapi tidak sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV.

"Tidak seperti virusnya lain, jika seorang wanita terinfeksi virus HPV, bukan berarti wanita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap virus tersebut. Jika seorang wanita telah terpapar HPV, dia tetap berisiko untuk mendapatkan infeksi berulang dari tipe HPV yang sama atau berbeda, tetap berisiko terkena kanker serviks," katanya.

Sementara Menneg PP Meutia Hatta menyambut baik kampanye yang digagas Yayasan Kanker Indonesia melalui pendirian kelompok-kelonpok perempuan yang siap mensosialisasikan kanker serviks. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks serta rendahnya kesadaran dan keengganan untuk deteksi dini menyebabkan pasien datang sudah dalam keadaan parah dan sulit disebabkan.

"Kanker serviks bisa menjadi beban kesehatan, ekonomi dan emosional perempuan dimanapun. Jika penyakit itu dapat dicegah pada tahap awal, jumlah angka kejadian dapat ditekan. Melalui kampanye ini, kami berharap bahwa setiap perempuan bisa menjadi duta kanker serviks, sehingga Informasi kanker serviks dapat disebarluaskan,"

sumber :Gizi.net




Yang terpenting dalam mengatasi situasi darurat adalah keyakinan bahwa kita mampu. Namun, tentu saja sikap percaya diri harus didukung keterampilan melakukan langkah-langkah yang tepat:

* Hubungi dokter yang selama ini menangani kehamilan, baru kemudian hubungi suami atau keluarga. Jangan lupa, setiap detik begitu berharga demi keselamatan ibu dan janin.


* Jangan panik. Kenali gejala-gejala kehamilan yang wajar dan tidak. Kemampuan ini bisa didapat dengan cara banyak mencari informasi ilmiah tentang kehamilan. Contoh, kontraksi yang hanya terjadi sesaat lalu menghilang lantas timbul beberapa jam kemudian merupakan hal wajar dan masuk dalam kondisi fisiologis. Namun, kontraksi yang terus-menerus dengan intensitas yang makin meningkat dan hilang timbul dengan tempo konstan dan bertambah sering kemungkinan besar masuk dalam kondisi patologis. Apalagi jika dibarengi perdarahan, harus lebih waspada.




PERTOLONGAN PERTAMA OLEH DIRI SENDIRI

Sambil menunggu penanganan dokter, pertolongan pertama oleh diri sendiri setidaknya dapat memperkecil efek lanjutan dari kejadian yang tidak dikehendaki.

1. Perdarahan

* Hindari syok dengan banyak minum air putih


* Stop aktivitas atau pekerjaan saat itu juga. Beristirahatlah dengan mengambil posisi berbaring di tempat yang sejuk dan teduh


* Kontak dokter/rumah sakit/klinik terdekat untuk melaporkan kondisi ibu dan mintalah saran-saran apa yang mesti dilakukan


* Jika memiliki obat-obatan emergensi untuk perdarahan, segera minum obat tersebut.


Untuk situasi perdarahan, tidak ada kata lain ibu harus segera mendapat pertolongan dokter. Kondisi ini mengisyaratkan banyak hal. Contoh, perdarahan yang terjadi di trimester pertama bisa merupakan gejala kehamilan di luar kandungan, janin yang berkembang tidak baik, janin tidak terbentuk sempurna atau terjadi kematian mudigah.

Pada trimester kedua atau ketiga, perdarahan bisa disebabkan plasenta previa atau lepasnya plasenta. Perbedaannya terletak pada rasa nyeri. Bila mengalami plasenta previa ibu biasanya tidak merasakan nyeri. Sementara plasenta yang lepas akan ditandai dengan nyeri dan kontraksi terus menerus.

Perdarahan yang terjadi di trimester dua dan tiga ini, amat membutuhkan pertolongan medis dengan segera. Penanganan yang terlambat akan berisiko janin meninggal, ibu meninggal, atau keduanya meninggal.

Akan lebih sempurna, setelah berada dalam penanganan medis, ibu menceritakan kronologis kejadian yang menimpa. Hal ini akan sangat membantu dokter dalam melakukan diagnosis dan memutuskan tindakan medis yang tepat.

2. Kontraksi/perut tegang/perut kencang/mulas

Jika kontraksi hanya timbul sesekali dengan rentang waktu tidak beraturan serta akselerasi kontraksi tidak bertambah, yang perlu dilakukan:

* Hentikan aktivitas sesaat,


* Cobalah untuk relaks dengan tiduran


* Hindari mengelus perut, sebab perut yang sering dipegang atau dielus akan merangsang kontraksi.


* Minumlah air putih


* Perhatikan dan rasakan kontraksi yang terjadi. Jika intensitas dan akselerasi kontraksi cenderung meningkat, rentang waktunya makin teratur dan semakin dekat, minumlah obat antikontraksi.


* Obat antikontraksi dapat diganti sementara dengan obat bebas penghilang rasa sakit yang aman untuk ibu hamil seperti parasetamol dan asam mefenamat. Bisa juga dengan obat asma. Sebab obat asma bisa meredakan kontraksi ibu.


* Bila kontraksi tetap berlangsung bahkan terasa lebih hebat padahal ibu sudah mengonsumsi obat, segera hubungi dokter/rumah sakit/klinik terdekat


3. Vlek

Vlek yang ditandai nyeri perut hebat di trimester pertama bisa merupakan tanda kehamilan di luar kandungan. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan:

* Minum obat seperti antiprostaglandin


* Tenangkan diri dengan berbaring.


* Hubungi dokter/rumah sakit/klinik terdekat untuk meminta panduan apa yang mesti dilakukan


* Bila masih memungkinkan, segera pergi ke dokter terdekat atau ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Vlek pada trimester kedua umumnya disebabkan oleh kontraksi. Segera minum obat untuk menghentikan kontraksi lalu beristirahatlah. Jika tidak ada perbaikan, mengunjungi dokter terdekat merupakan tindakan yang bijak.


Pada trimester tiga (terlebih di usia kehamilan tua 38 minggu), vlek bisa menjadi tanda-tanda melahirkan. Berusahalah untuk tidak panik dan tetap relaks. Lalu kunjungi segera dokter/rumah sakit/klinik terdekat.

4. Mimisan

Mimisan yang dialami ibu hamil dapat merupakan tanda pembuluh darah hidung yang pecah atau karena penyakit lain, seperti tumor otak, darah tinggi, atau kelainan pembuluh darah.

Tindakan yang dapat dilakukan:

* Sumbat hidung dengan kain bersih atau bisa juga sambil dikompres dengan es.


* Bila kejadian mimisan ini baru pertama kali, segeralah minta pertolongan dokter THT saat itu juga atau minimal di hari yang sama.


5. Kram

Umumnya kram terjadi karena ibu kekurangan elektrolit. Suhu badan ibu hamil yang cenderung meningkat sehingga sering keringatan merupakan biang keladi terkurasnya elektrolit. Untuk mengatasinya:

* Minum banyak cairan. Cairan isotonik akan bermanfaat dalam kondisi seperti ini.


* Beristirahatlah dengan posisi kaki lurus dan tidak menjadi tumpuan. Lalu kompreslah dengan air hangat.


* Jika frekuensi terjadinya kram cukup tinggi, ceritakanlah hal ini pada dokter sehingga dokter dapat menganalisis seberapa besar elektrolit yang kurang pada tubuh ibu untuk segera diatasi.


6. Kesemutan

Kesemutan disebabkan pembuluh darah yang tersumbat karena tubuh berada pada posisi statis dalam jangka waktu yang lama. Penanganannya:

* Ganti posisi tubuh


* Hindari bagian tubuh yang kesemutan terkena beban atau menjadi tumpuan.


* Jika kesemutan terus berulang atau tanpa sebab, pemeriksaan lebih saksama diperlukan untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah (ACA)atau tidak.


7. Pusing

Rasa pusing yang masih bisa ditahan kemungkinan dikarenakan gangguan hormonal biasa. Kondisi ini dapat diatasi dengan:

* Cukup istirahat.


* Makan dan minum cukup.


* Bisa juga minum obat sakit kepala atau obat penghilang rasa sakit yang ringan.


* Rasa pusing yang tidak tertahankan harus segera dikonsultasikan pada dokter untuk kepastian diagnosis dan penanganannya.


8. Mual dan muntah

Penyebab mual-muntah yang paling sering adalah tingginya hormon estrogen karena adanya mag atau penyakit lambung yang diderita ibu hamil. Penanganan pertama yang bisa dilakukan:

- Berusaha untuk selalu makan teratur

* Hindari makanan yang memicu rasa mual (seperti yang berbau anyir)


* Ketika rasa mual menyerang, minumlah air hangat, teh, misalnya


* Obat antimual (yang merupakan resep dari dokter) dapat mengatasi gejala yang terjadi.



PERSIAPAN HADAPI EMERGENSI


Kesuksesan menangani situasi kritis pun sangat terkait dengan persiapan-persiapan yang telah dilakukan ibu sebelumnya. Untuk itu disarankan:


1. Setiap ibu kontrol kehamilan, pastikan dokter mencatat hasil diagnosis, tak hanya direkam medis yang disimpan di rumah sakit/klinik, tapi juga di buku catatan medis yang biasa ibu bawa pulang. Catatan seperti berat badan, tekanan darah, kondisi ibu, obat-obatan yang diberikan, hingga kasus-kasus yang ibu alami merupakan riwayat kesehatan dan kehamilan yang amat penting. Bawalah buku ini ke mana pun ibu pergi untuk mengantisipasi jika ibu harus mendapat pertolongan medis di tempat lain.

2. Mintalah obat-obatan emergensi pada dokter jika memang perlu. Ibu yang sering bepergian atau yang memiliki keluhan seperti hipertensi atau sering mual berlebih disarankan memilikinya. Obat-obatan emergensi yang dibutuhkan antara lain; obat antimual, obat untuk penghilang kontraksi (seperti antiprostaglandin atau progesteron), obat antihipertensi (nifedipin), dan obat pereda rasa sakit. Jangan lupa untuk meminta petunjuk penggunaannya pada dokter; seperti berapa dosisnya, bagaimana aturan pakainya, dan kapan obat-obatan tersebut perlu diminum.

3. Ke mana pun ibu pergi bawalah nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi untuk kasus gawat darurat. Antara lain, nomor telepon dokter dan RS yang biasa ibu kunjungi dan nomor-nomor dokter atau RS di kota yang dikunjungi. Pencatatan nomor penting tersebut akan memudahkan ibu atau orang lain untuk menghubungi pihak medis yang berkompeten.

Kanker Payudara


Kanker payudara

kanker payudara dapat menimbulkan gejala seperti tersebut dibawah ini:
1.Adanya benjolan di payudara.
2.Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu,cairan dapat berupa nanah,darah,cairan encer atau keluar air susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui.
3.Perubahan bentuk dan besarnya payudara.
4.Kulit,Puting susu dan areola melekuk kedalam atau berkerut.

Faktor resiko
penyebab yang pasti dari kanker payudara belum diketahui,tapi ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya kanker payudara yaitu:
1.Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun
2.Mengalami mati haid setelah umur 50 tahun
3.Tidak menikah.
4.Tidak pernah melahirkan anak
5.Melahirkan anak sesudah umur 35 tahun.
6.Tidak pernah menyusul.
7.Pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan jinak atau tumor ganas payudara.
8.Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker.

Pemeriksaan dapat berupa
1.Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
setiap wanita dianjurkan untuk melakukan SADARI secara teratur sebulan sekali setelah selesai haid.dan bagi yang telah haid (menopause) hendaknya dilakukannya pada tanggal tertentu yang mudah diingat dari setiap bulannya.
2.Pemeriksaan payudara oleh tenaga medis (dokter atau bidan)
dengan pemeriksaan yang seksama sering dapat diduga suatu benjolan di payudara merupakan tumor jinak atau ganas.
3.Mammogram
Merupakan pemeriksaan radiologi menggunakan sinar X untuk pemeriksaan payudara.gambaran diambil dari arah samping dan atas untuk masing-masing payudara.
adanya gambaran mikro klasifikasi mungkin merupakan tanda dini.mammografi dianggap sebagai senjata yang paling efektif untuk deteksi dini kanker payudara sebab
dapat mendeteksi hampir 80%-90% dari semua kasus kanker payudara





Merawat Gigi Saat Hamil Sangat Penting

Para calon ibu tidak dapat menolak berbagai macam perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, termasuk mulut. Pemeliharaan kebersihan mulut yang baik sangat diperlukan, karena pada masa kehamilan peningkatan hormon dapat penyebab sering terjadinya masalah-masalah pada gigi dan gusi.

Salah satu masalah gigi yang paling umum terjadi adalah peradangan gusi selama kehamilan atau pregnancy gingivitis dan biasa terjadi pada trimester pertama. Gejalanya bisa berupa gusi yang berdarah. Bengkak, merah, dan lunak.

Selain itu, menjaga kebersihan mulut selama mengandung juga penting untuk si janin. Beberapa peneliti menyatakan periodontitis, penyakit gusi yang parah, dapat menjadi penyebab terjadi bayi prematur dan berat badan kelahiran yang kecil.

Berikut tip yang bisa membantu para calon ibu untuk bisa tetap memelihara kesehatan mulut mereka:

Lakukanlah pemeriksaan rutin dan pembersihan gigi ke dokter. Cara ini merupakan langkah tepat untuk memastikan mulut kita dalam kondisi yang sehat.
Sikat gigi dua kali sehari untuk menghilangkan segala plak yang menempel.
Bersihkan gigi dari sisa-sisa makanan pada sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi dengan dental floss atau benang gigi setiap hari.
Gunakan obat kumur anti bakteri untuk mencegah terjadinya gingivitis.
Jangan lupa untuk membersihkan lidah dari bakteri dengan sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah.
Penuhi tubuh dengan asupan sehat dan kaya nutrisi.
Para calon ibu, tetap menjaga kesehatan Gigi untuk kepentingan bayi Anda.





Make up dengan waktu 10 Menit

Dengan kembali-ke-sekolah berjalan lancar, rutinitas pagi Anda baru saja mendapat lebih kompleks. Ketika berkemas makan siang, mendapatkan anak-anak berpakaian, dan mendapatkan lompatan pada semua daftar to-do item-semua sebelum jam 8 pagi-sering kali apa yang jatuh di pinggir jalan adalah penampilan Anda sendiri. Jika Anda berusaha keras, meskipun, Anda tetap dapat menemukan 10 menit untuk memperlakukan diri Anda untuk rutinitas kecantikan yang akan membawa Anda melalui hari terlihat baik dan merasa percaya diri. Ready, set, go ... The clock is ticking!






Give Your Child The Beauty Tips

How many times have you looked in the mirror ruefully and complained to your mom about how she could have encouraged a healthy diet and forced you to give up junk food? I have done so many a time. In fact my one grouse against my mom has been that she did not completely get rid of my facial hair. Her defence is that I used to shriek my little head off whenever she came towards me with a mixture of gram flour and cream to massage my little frame and face. But thankfully she managed to get rid of most of it. Well, as for the acne and excess weight, I am trying my very best right now. But unfortunately I cannot go back in the past and wipe the slate clean. Just have to make do the best that I can. The same goes for all of you.
But there is one thing that we all can do. And that is not to repeat the same mistakes on our young ones. I am sure our parents did the best they could, as in my case I was just to strong-willed and insisted on my own way. But we must at least try to inculcate good habits from the very beginning, and give the future generation a beautiful, healthy advantage. We owe this to them.

Start before the cradle
During your pregnancy, keep calm and encourage peaceful, loving thoughts because it has been scientifically proved that your attitude of mind affects the foetus. Reason why pregnant woman are expected to read religious books and listen to spiritual songs and hymns. The correct attitude leads to good physical and mental health, which as we know is the basic requirement of beauty.
If an ultrasound scan tells you that you are expecting a female child, make sure that you ask your gynaecologist to rub your newborn with the placenta, in the delivery room itself. This will ensure clear skin with a minimum of facial or body hair, and your baby girl will never need to wax or bleach all her life. Please do not do this for a male child, or he will blame you for robbing him of a macho advantage.

Good food habits
As you know, good skin and hair is the result of a healthy diet. Lotions and shampoos are attempted cures and not preventions. If you start your daughter on the right foods, she will automatically gain the healthy advantage. All parents try to teach their children the right food habits, but if you explain it to her correctly, she herself will want to eat right. Especially, if you start her off young. You can give her a few sweets and chocolates, but make sure that they are rationed. Encourage her to eat good wholesome food like milk, cheese, eggs, fish, meat and plenty of green vegetables and fresh fruits. Snack time can be fun time as you whip up some interesting healthy snacks and discourage fried foods. Nowadays you get a lot of healthy munchies in the market. Stock your ladder with these instead of fried stuff and you will be laying a good foundation for her future health and beauty.

Hair and skin care
Teach your little girl to keep her hair clean and neat. A mild shampoo and regular brushing should keep them in good condition. Regular trims are a must as are oil massages. At this age it is always better to keep hair short so that they are well maintained and healthy. When she grows up, the choice is hers. As for her skin, you should teach her to massage her face with homemade face packs of gram flour and cream or milk, depending on her skin type, especially in winter. This will keep her skin soft and smooth.

Hygiene
A daily bath is a must. And should be doubled in summers. A fragrant talcum powder will help her feel fresh and clean. Deodorants should not be encouraged before her teens. After this you can teach her to use a little eau de cologne in her bath for an even fresher cleaner feeling. Self-esteem is important to a growing teenager. Does your daughter brush her teeth twice a day? Do teach her the habit of good dental hygiene and make a visit to your dentist at least twice a year for best results. You are laying the foundation to an attractive, sparkling smile.

Foot care
This is a very important area to maintain, as good foot care would mean a good style of walking. And walking and exercise are necessary to maintain a good figure. Shoes are one area where hand-me-downs should be avoided, as you need a good fit. If the shoe is too tight, or pinches her little feet, she might get into the habit of walking in an odd manner. Comfort is of the utmost importance and you should go in for straps or lace ups for young children. If your child s foot is not arched as it should, it would be best to seek expert advice.
Basically, all babies are blessed with soft and tender the skin. How you and she maintain it is entirely up to you. Good training will go a long way. Always remember that you have a potential beauty on your hands.







Jangan Cemas Menyebabkan Nyeri Pada Kepala

Dari studi terbaru diketahui bahwa individu dengan tingkat kecemasan yang tinggi akibat nyeri kronik yang diderita, memperlihatkan disabilitas dan kondisi emosional yang lebih buruk, namun penggunaan strategi penanggulangan rasa cemas dapat membantu mengatasi keadaan ini.

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui peran rasa cemas dalam fungsi sehari-hari pasien dengan nyeri kronik. Rasa cemas berhubungan dengan tingkat kondisi emosional yang lebih buruk dan gangguan fungsi. Para peneliti juga mengevaluasi peran dari 3 mekanisme penanggulangan rasa cemas untuk menentukan pengaruhnya sebagai penahan yang akan meniadakan efek dari rasa cemas. 3 mekanisme tersebut adalah: penerimaan terhadap rasa nyeri, kesadaran diri terhadap rasa nyeri dan perilaku berdasarkan norma-norma.

Seratus dua puluh lima pasien dewasa yang terlibat dalam studi ini, mengisi kuesioner untuk menilai rasa cemas terhadap nyeri, mengukur penerimaan mereka terhadap rasa nyeri yang dialami, mengidentifikasi norma-norma yang mereka anut, dan untuk mengukur tingkat kesadaran mereka terhadap nyeri. Durasi median rasa nyeri yang dialami para pasien adalah 96 bulan. Penyakit yang paling sering diderita pasien adalah nyeri muskuloskeletal non spesifik (35,4%), fibromialgia (30,2%), kegagalan operasi lumbar (12,9%), sindroma nyeri regional kompleks (6%), dan lainnya (15,5%).

Hasil dari studi ini memperlihatkan bahwa kecemasan berhubungan dengan rasa nyeri, kondisi emosional yang buruk dan disabilitas pada pasien dengan nyeri kronik. Kecemasan merupakan prediktor terkuat terhadap timbulnya depresi, disabilitas dan kunjungan ke dokter. Saat ketiga strategi penanggulangan rasa cemas digunakan, para peneliti menyimpulkan bahwa penerimaan terhadap nyeri, kesadaran diri terhadap rasa nyeri dan perilaku berdasarkan norma-norma dapat menurunkan pengaruh rasa cemas terhadap fungsi pasien. Dalam hubungannya dengan terapi kognitif-perilaku, mekanisme penanggulangan rasa cemas dapat mengurangi peran rasa cemas dalam memperburuk disabilitas dan penderitaan pasien dengan nyeri kronik.(VKS)






TV Mengganggu perkembangan Bahasa Bayi

Para peneliti mengatakan, lebih banyak waktu menonton televisi berarti lebih sedikit waktu belajar untuk berbicara.

Sebuah studi di Amerika menentang klaim yang mengatakan bahwa DVD dengan target bayi bermanfaat untuk mereka. Televisi mengurangi interaksi verbal antara orang tua dan bayi, yang dapat menunda pengembangan bahasa anak-anak. Studi ini dipublikasikan di dalam Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine edisi Juni 2009.

Para peneliti mempelajari 329 anak-anak, usia 2 bulan sampai 48 bulan, dan menemukan bahwa untuk setiap jam tambahan menonton televisi, ada penurunan sebesar 770 kata (7 persen) mendengar dari orang dewasa oleh anak-anak. Studi ini juga menemukan bahwa lebih banyak waktu menghabiskan untuk menonton televisi, semakin sedikit suara yang didengar bayi ketika orang tuanya berbicara kepada mereka.

"Beberapa kemungkinan penurunan karena anak-anak yang dibiarkan sendiri di depan layar televisi, tetapi yang lain mungkin mencerminkan situasi di mana orang dewasa, meskipun hadir, terganggu oleh layar TV dan tidak berinteraksi visual dengan bayi," menurut Dr Dimitri A. Christakis, dari Seattle Children's Hospital, dan rekan-rekannya.

"Pada awalnya temuan-temuan ini tampaknya intuitif sepenuhnya. Namun, temuan-temuan ini harus diinterpretasikan dengan fakta bahwa penyedia DVD untuk bayi mengklaim produk mereka dirancang untuk memberikan kesempatan pada anak-anak dan orang tua untuk berinteraksi dengan satu sama lain, sebuah pernyataan yang tidak terbukti secara empiris".


Para peneliti menambahkan bahwa hasil penelitian mereka dapat membantu menjelaskan hasil temuan sebelumnya yang melihat hubungan antara televisi dan penundaan pengembangan bahasa.

"Mengingat peran penting para pengasuh dewasa dalam pengembangan bahasa anak-anak, termasuk saat mereka berbicara kepada anak-anak mereka sementara pada layar TV menyala adalah hal kritis dan menjelaskan dampak terkait konten atau jumlah tontonan televisi," tim wrote. "Artinya, apakah orang tua berbicara kurang (atau tidak sama sekali) selama beberapa jenis program atau pada beberapa kali dalam sehari mungkin sama pentingnya dalam kelompok anak umur ini mengenai apa yang sedang ditonton."





Berpuasa Yang Sehat

Ada pertanyaan “Apakah orang yang sakit maag boleh berpuasa?”. Jawabannya : Ya, boleh. Bagi penderita maag ringan, berpuasa justru akan mengurangi keluhan sakit dan membuat mereka merasa lebih sehat. Bagaimana bisa? Pasien dengan sakit maag fungsional biasanya merasakan sakit akibat pola makan yang tidak teratur, kebiasaan makan camilan berminyak dan minuman bersoda sepanjang hari khususnya siang hari, dan kebiasaan merokok. Ketika berpuasa, gaya hidup di atas terpaksa tidak dapat dilakukan. Hasilnya, hidup lebih sehat dan sakit maag berkurang.

Menahan lapar dan dahaga selama 14 jam, sudah pasti dapat meningkatkan asam lambung dan menimbulkan gejala-gejala sakit maag, seperti rasa sakit di daerah ulu hati disertai rasa mual, dan kembung. Bagi orang yang sehat, kondisi seperti ini bisa diatasi dengan hanya memilih makanan yang tepat saat sahur dan berbuka, serta menghindari kegiatan yang akan meningkatkan udara di dalam lambung dan asam lambung. Tapi, bagi para penderita maag, berpuasa bisa jadi memperberat kondisi lambung mereka.

Sedangkan, untuk penderita maag kronis, pasien disarankan agar melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum berpuasa. Pemeriksaan tersebut untuk melihat apakah kondisi pasien masih bisa diobati terlebih dahulu atau terpaksa melaksanakan puasa dengan tetap meminum obat untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan.

Menjalankan pola makan yang sering dan sedikit-sedikit, memang mustahil dilakukan oleh penderita maag saat bulan puasa. Jadi, yang terpenting adalah selalu hindari makanan, minuman, dan gaya hidup yang dapat memperberat lambung mereka, seperti:

1. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan serat: sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedodong, buah yang dikeringkan dan minuman bersoda.

2. Makanan yang memicu peningkatan asam lambung: kopi, minuman beralkohol (5-20%), anggur putih, sari buah sitrus, dan susu.

3. Makan berlemak yang sulit dicerna dan yang memperlambat pengosongan lambung: coklat, kue tart, dan keju.

4. Makanan yang merusak dinding lambung: makanan yang mengandung cuka dan pedas, merica, dan bumbu yang merangsang.

Satu lagi, penggunaan obat maag yang tepat juga akan mendukung kelancaran puasa kita nantinya. Mintalah resep dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan keluhan kita.


Cara Mencegah Kanker Serviks

Kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama. Kanker serviks ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

Menurut para ahli kanker, kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.

Tanda-tanda terkena kanker serviks atau kanker mulut rahim:

Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.
Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.

Cara Pengobatan Kanker serviks atau kanker mulut rahim:

Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:

1.Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2.Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

1.Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
2.Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Cara Pencegahan Kanker serviks atau kanker mulut rahim:

Pemberian vaksin HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah dan komplikasi seperti kanker serviks dan genital warts. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada perempuan muda sedini mungkin, karena tingkat imunisasi tubuh serta pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks masih sangat baik. Vaksinasi merupakan metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka kasus kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. Untuk itu, segera hubungi dokter anda untu membantu pencegahan kanker serviks. Ayo bantu cegah kanker serviks sekarang!

Pencegahan penurunan kekebalan pada pengguna narkoba kronis dengan suplemen zink

Kemungkinan pengguna narkoba kronis mengalami penurunan jumlah CD4 di bawah 200 adalah lebih rendah dibandingkan orang yang memakai plasebo bila diobati dengan suplemen zink . Hal itu berdasarkan sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam Konferensi International AIDS Society (IAS) ke-5 tentang Patogenesis, Pengobatan dan Pencegahan HIV pada 21 Juli 2009 di Cape Town.

Kadar zink yang rendah cukup umum di kalangan pengguna narkoba kronis. Pada penyakit HIV, kadar zink yang rendah dikaitkan dengan fungsi kekebalan yang lebih buruk. Namun, belum ada penelitian yang meneliti apakah suplemen zink dalam populasi ini mungkin melindungi terhadap penurunan kekebalan.

Untuk meneliti kegunaan suplemen zink, Marianna Baum PhD. RD, dan rekan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Stemper di Florida International University di Miami membandingkan suplemen zink dengan plasebo pada 231 pengguna narkoba aktif yang HIV-positif. Perempuan yang menerima zink memakai 12 mg per hari, dan laki-laki memakai 15 mg per hari.

Kurang lebih 60% peserta memakai obat antiretroviral (ARV), dan kedua kelompok memiliki jumlah CD4 yang setara – 326 pada penerima zink dan 307 pada penerima plasebo. Tingkat kepatuhan diukur pada semua pasien. Kegagalan secara imunologi didefinisikan sebagai memiliki penurunan jumlah CD4 di bawah 200.

Selama 12 bulan pertama penelitian, tidak ada perbedaan secara statistik di antara kedua kelompok. Namun, pada bulan ke-18, kemungkinan penerima plasebo mencapai kegagalan secara imunologi empat kali lebih tinggi dibandingkan penerima suplemen zat zink. Hal itu tetap sama walaupun setelah mengendalikan terhadap usia, jenis kelamin, kekurangan makanan, jumlah CD4 pada awal, viral load dan ART.

Para penulis menyimpulkan bahwa suplemen zink bagi pengguna narkoba yang HIV-positif adalah aman dan merupakan cara yang efektif untuk melindungi sistem kekebalan.