Hypnobirthing Memperlancar Persalinan

KETENANGAN ibu menjadi kunci penting saat proses melahirkan. Metode relaksasi hypnobirthing membantu melancarkan persalinan dan meminimalisasi rasa sakit.

Hamil dan melahirkan adalah anugerah yang luar biasa bagi wanita. Sayangnya, ibu hamil (bumil) kerap dihinggapi rasa takut dan cemas akan bayangan proses melahirkan yang sulit dan menyakitkan. Lupakan segala mimpi buruk itu, karena proses persalinan sebetulnya tidak harus melalui rasa sakit yang menakutkan. Apalagi hingga menjerit-jerit.

Seorang bumil bisa saja melahirkan tanpa rasa sakit, atau dengan rasa sakit yang minimal. Salah satu cara yang ditawarkan adalah latihan relaksasi melalui teknik yang disebut hypnobirthing.
Metode itu berakar pada ilmu hipnosis dengan metode pendekatan kejiwaan yang memberi kesempatan untuk berkonsentrasi, fokus, dan rileks. Namun, tetap dengan kesadaran sepenuhnya. Ahli hipnoterapi dari New Hampshire AS, Marie F Mongan sebagai orang yang pertama kali mengembangkan metode tersebut. Kemudian dipatenkan menjadi “hypnobirthing”.
Intinya, prosedur hypnobirthing adalah memadukan self-hypnosis dan proses kelahiran alami. Ada proses penanaman sugesti positif ke alam bawah sadar, termasuk agar rasa sakit tidak muncul. Ingatlah bahwa semua sistem rasa dikendalikan di otak.

Jika alam bawah sadar sudah diprogram supaya tubuh tidak mengirim sinyal rasa sakit ke otak, rasa sakit pun tidak muncul. Namun, saat melakukannya, individu yang bersangkutan tetap dalam kondisi sadar. Menurut ahli hipnoterapi klinis dari Pro V Clinic Jakarta, Lanny Kuswandi, relaksasi dengan hypnobirthing terutama ditujukan untuk kesehatan janin yang akan dilahirkan. Pasalnya, banyak pasien bumil melahirkan bayi dengan kondisi autis atau bahkan infeksi HIV. “Salah satu penyebabnya adalah proses kehamilan yang penuh tekanan atau stres,” ungkap alumnus Sekolah Kebidanan St Carolus ini. Hal utama dari hypnobirthing adalah ketenangan si ibu. Dengan terbiasanya ibu berlatih relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka sehingga proses persalinan tidak terlalu melelahkan. Kondisi rileks juga akan mendorong pengeluaran hormon endorphin atau yang kerap disebut hormon bahagia yang membantu menghilangkan rasa takut, tegang, dan kepanikan saat melahirkan.

“Latihan relaksasi bisa dimulai pada usia kehamilan berapa pun, bahkan sejak perencanaan kehamilan,”katanya. Pada tahap awal, bumil akan dipandu ahli hipnoterapi. Penanaman afirmasi dan sugesti ke alam bawah sadar bisa dilakukan dengan cara dan media apa pun. Misalnya, mendengarkan dan mengikuti ucapan hipnoterapis, latihan fokus dengan pendulum, teknik “memanjangkan tangan” hingga ke langit-langit, atau menggerakkan tangan dengan pikiran. Boleh juga dilakukan sambil berzikir.
“Setelah terbiasa, kita gampang melakukannya sendiri di rumah,” kata Evariny Andriana, penulis buku Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing.
Manfaat yang dipetik dari latihan relaksasi, ungkapnya, tidak merasa sakit saat melahirkan putranya pada 25 Januari 2006 silam, hanya rasa mulas seperti nyeri haid.